Bawang Putih - Putus Cinta
Pada zaman dahulu, disebuah desa bernama desa Tapanrejo dusun Kedungdandang hiduplah seorang gadis bernama bawang putih. Bawang putih adalah gadis remaja yang cantik dan dikenal dilingkungan tempat tinggalnya sebagi pribadi yang periang, suka menolong orang lain, dermawan, rajin menabung, gemar bercocok tanam dan mencangkul disawah sambil mencari belut, pendukung Jokowi, sopan santun, solehah dan terobsesi menjadi penari latar dalam setiap konser penyanyi Titiek Puspa. Bawang putih hanya tinggal berdua bersama ayahnya karena ibu bawang putih telah meninggal dunia diwaktu bawang putih masih kecil. Ayah bawang putih bekerja sebagi pedagang sukses yang menjual cilok di desanya. Ayah bawang putih berjualan dengan cara berkeliling menjajakan ciloknya ke penjuru desa Tapanrejo dengan menggunakan kereta kencana yang didapat dari sumbangan PNPM di desa Tapanrejo.
Kehidupan bawang putih begitu bahagia yang tinggal berdua dengan ayahnya. Hingga pada suatu hari ayahnya menyampaikan kepada bawang putih bahwa dia telah menemukan seorang wanita dan ingin melamarnya sebagai istri dan menadi ibu baru untuk bawang putih.
Ayah : “oh wahai anaku yang aku sayang. Aku ingin menyampaikan sesuatu yang penting kepadamu”
Bawang putih (BP) : “sesuatu apakah yang ingin ayah sampaikan padaku?”
Ayah : “beberapa waktu belakangan ini ayah telah bertemu dengan seorang wanita yang membuat ayah jatuh hati padanya. Dan ayah berencana untuk melamarnya untuk menikah dengan ayah. Dan ayah harap kamu menerima keputusan ayah untuk menikahinya dan menjadi ibu untuk dirimu”
saat ayahnya mengucapkan tentang melamar seseorang, bawang putih teringat akan lamaran dari mas Bambang yang datang ke rumah bawang putih satu minggu sebelumnya dan bawang putih dan ayahnya belum memberikan jawaban. Mas Bambang adalah seorang pemuda desa yang gagah dan tampan di desa Tapanrejo.
Mas Bambang adalah pemuda yang rajin dan dikenal sebagai orang yang bertanggung jawab dan tentunya menjadi pemuda yang banyak disukai oleh gadis-gadis di desa Tapanrejo. Mas Bambang sudah sangat dekat dengan bawang putih dan ayahnya dan tak jarang mas Bambang membantu berjualan cilok ayah bawang putih.
Bp : “ayah, ngomong-ngomong soal lamaran. Bagaimana dengan lamaran mas Bambang yang hingga kini ayah belum memberikan jawaban kepadanya?” (tanya bawang putih penuh harap)
Ayah : “Bambang?, sebaiknya kamu tidak usah lagi menanyakan mengenai Bambang ataupun lamaranya karena ayah telah memutuskan untuk tidak menerima lamaranya”
Mendengar jawaban dari ayahnya, bawang putih begitu kaget dan kecewa karena bawang puti sudah merasa cocok dan dekat dengan mas Bambang.
Bp : “tapi ayah, kenapa ayah menolak lamaran dari mas Bambang?, bawang putih sudah merasa cocok dan nyaman dengan mas Bambang dan bawang putih yakin bahwa mas Bambang adalah orang yang baik”
Ayah : “sebenarnya ayah tidak ingin menyampaikan ini kepadamu oh wahai anaku. Tapi ayah tau bahwa dirimu berhak untuk mengetahuinya. Kenapa ayah menolak lamaran dari Bambang karena……”
Bp : “cepat katakana ayah, katakan……..” (sahut bawang putih)
Ayah : “ ayah menolak lamaran Bambang kerena………… ………………………..” (terdiam)
Bp : “karena apa ayah? Kenapa?”
Ayah : “karena Bambang telah selingkuh dengan Purnomo saingan ayah yang sama-sama jualan cilok. Bambang ternyata diam-diam menjalin hubungan dengan Purnomo dibelakang ayah. Dan Bambang juga membocorkan rahasia resep cilok ayah ke Purnomo. Ayah merasa sakit hati atas penghianatan yang Bambang lakukan ke ayah. Ayah sudah tidak sanggup untuk melihat wajahnya lagi. Sakiiiiit…. Hati ini, saakiiiit………”
Bp : “ apakah itu benar ayah? Bawang tidak menyangka bahwa mas Bambang tega melakukan itu kepada ayah. Sungguh tega sekali mas Bambang, ayah yang sabar ya semua pasti akan baik-baik saja.
Bawang putih pun merasa sangat terkejut, sedih dan juga kecewa. Bawang putih telah merasa bahwa mas Bambang adalah sosok yang tepat untuk bersama ayahnya dan menjadi keluarga. Bawang putih pun menghibur ayahnya dan menyetujui rencana ayahnya untuk melamar wanita yang ingin dia jadikan sebagai istri agar ayahnya tidak terlalu lama terlarut dalam kesedihan.
Kehidupan bawang putih begitu bahagia yang tinggal berdua dengan ayahnya. Hingga pada suatu hari ayahnya menyampaikan kepada bawang putih bahwa dia telah menemukan seorang wanita dan ingin melamarnya sebagai istri dan menadi ibu baru untuk bawang putih.
Ayah : “oh wahai anaku yang aku sayang. Aku ingin menyampaikan sesuatu yang penting kepadamu”
Bawang putih (BP) : “sesuatu apakah yang ingin ayah sampaikan padaku?”
Ayah : “beberapa waktu belakangan ini ayah telah bertemu dengan seorang wanita yang membuat ayah jatuh hati padanya. Dan ayah berencana untuk melamarnya untuk menikah dengan ayah. Dan ayah harap kamu menerima keputusan ayah untuk menikahinya dan menjadi ibu untuk dirimu”
saat ayahnya mengucapkan tentang melamar seseorang, bawang putih teringat akan lamaran dari mas Bambang yang datang ke rumah bawang putih satu minggu sebelumnya dan bawang putih dan ayahnya belum memberikan jawaban. Mas Bambang adalah seorang pemuda desa yang gagah dan tampan di desa Tapanrejo.
Mas Bambang adalah pemuda yang rajin dan dikenal sebagai orang yang bertanggung jawab dan tentunya menjadi pemuda yang banyak disukai oleh gadis-gadis di desa Tapanrejo. Mas Bambang sudah sangat dekat dengan bawang putih dan ayahnya dan tak jarang mas Bambang membantu berjualan cilok ayah bawang putih.
Bp : “ayah, ngomong-ngomong soal lamaran. Bagaimana dengan lamaran mas Bambang yang hingga kini ayah belum memberikan jawaban kepadanya?” (tanya bawang putih penuh harap)
Ayah : “Bambang?, sebaiknya kamu tidak usah lagi menanyakan mengenai Bambang ataupun lamaranya karena ayah telah memutuskan untuk tidak menerima lamaranya”
Mendengar jawaban dari ayahnya, bawang putih begitu kaget dan kecewa karena bawang puti sudah merasa cocok dan dekat dengan mas Bambang.
Bp : “tapi ayah, kenapa ayah menolak lamaran dari mas Bambang?, bawang putih sudah merasa cocok dan nyaman dengan mas Bambang dan bawang putih yakin bahwa mas Bambang adalah orang yang baik”
Ayah : “sebenarnya ayah tidak ingin menyampaikan ini kepadamu oh wahai anaku. Tapi ayah tau bahwa dirimu berhak untuk mengetahuinya. Kenapa ayah menolak lamaran dari Bambang karena……”
Bp : “cepat katakana ayah, katakan……..” (sahut bawang putih)
Ayah : “ ayah menolak lamaran Bambang kerena………… ………………………..” (terdiam)
Bp : “karena apa ayah? Kenapa?”
Ayah : “karena Bambang telah selingkuh dengan Purnomo saingan ayah yang sama-sama jualan cilok. Bambang ternyata diam-diam menjalin hubungan dengan Purnomo dibelakang ayah. Dan Bambang juga membocorkan rahasia resep cilok ayah ke Purnomo. Ayah merasa sakit hati atas penghianatan yang Bambang lakukan ke ayah. Ayah sudah tidak sanggup untuk melihat wajahnya lagi. Sakiiiiit…. Hati ini, saakiiiit………”
Bp : “ apakah itu benar ayah? Bawang tidak menyangka bahwa mas Bambang tega melakukan itu kepada ayah. Sungguh tega sekali mas Bambang, ayah yang sabar ya semua pasti akan baik-baik saja.
Bawang putih pun merasa sangat terkejut, sedih dan juga kecewa. Bawang putih telah merasa bahwa mas Bambang adalah sosok yang tepat untuk bersama ayahnya dan menjadi keluarga. Bawang putih pun menghibur ayahnya dan menyetujui rencana ayahnya untuk melamar wanita yang ingin dia jadikan sebagai istri agar ayahnya tidak terlalu lama terlarut dalam kesedihan.
Komentar
Posting Komentar